Ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen, mencurahkan kritik tajam terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar pemerintah. Menurutnya, penerapan menu yang ada menunjukkan kurangnya perhatian pada kekayaan pangan lokal yang seharusnya menjadi prioritas.
Dalam pernyataan tersebut, dr Tan mengungkapkan keheranannya mengenai ketersediaan makanan lokal yang justru diabaikan. Ia menginginkan agar makanan yang disajikan mencerminkan kebudayaan dan kekayaan kuliner yang ada di masing-masing daerah.
Lebih lanjut, dr Tan menyoroti bagaimana makanan yang disediakan dalam program tersebut lebih banyak didominasi oleh produk luar negeri, seperti burger dan spageti. Dia berpendapat bahwa semangat kedaulatan pangan tidak terlihat dari pilihan menu yang ada.
Kritik Menu Program Makan Bergizi Gratis Berdasarkan Pangan Lokal
Dr Tan menyatakan bahwa makanan seperti burger seharusnya tidak menjadi pilihan utama dalam program tersebut. Menu yang disuguhkan tidak hanya mengabaikan kearifan lokal, tetapi juga kualitas bahan makanan yang digunakan.
Menurutnya, meski burger terlihat menarik di pusat, kenyataannya sangat berbeda di daerah. Kualitas bahan makanan yang digunakan untuk burger di daerah sering kali jauh dari standar yang diharapkan, yaitu kualitas yang layak untuk anak-anak.
Dengan fokus pada penyajian makanan yang tidak hanya kenyal namun juga bergizi, dr Tan merasa perlu untuk memprioritaskan bahan lokal. Hal ini akan mendorong keberagaman dan ciri khas dari setiap daerah dalam penyediaan makanan.
Perhatian Terhadap Kualitas Makanan dalam Program MBG
Selain mengenai pemilihan menu, dr Tan juga mengkritik kualitas bahan yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis. Ia mengungkapkan bahwa makanan yang disediakan sering kali tidak sesuai harapan, baik dari segi rasa maupun penampilan.
Saat menyampaikan pendapatnya dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, ia menyinggung pengalaman pribadi mengenai kualitas daging yang disajikan. Ia menyebut daging yang terbuat dari bahan berkualitas rendah dan mempertanyakan keaslian produk yang digunakan.
Lebih jauh, ia menilai bahwa penyajian makanan dalam program ini hanya mementingkan aspek penampilan tanpa memperhatikan rasa yang sebenarnya. Hal ini sangat disayangkan, mengingat anak-anak di Indonesia berhak mendapatkan gizi yang berkualitas.
Pentingnya Makanan Bergizi untuk Kesehatan Anak-anak
Di tengah kritiknya, dr Tan menegaskan pentingnya makanan bergizi bagi kesehatan anak-anak. Makanan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga bergizi seimbang sangat krusial dalam perkembangan fisik dan mental anak-anak.
Dia mengungkapkan harapannya agar ke depan, penyediaan makanan untuk anak-anak tidak hanya memperhatikan segi visual semata. Nutrisi yang baik harus menjadi prioritas utama agar anak-anak dapat tumbuh dengan optimal.
Dr Tan juga mengajak semua pihak untuk bergandeng tangan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan lokal. Melalui dukungan terhadap pangan lokal, diharapkan dapat mendorong ketahanan pangan dan kedaulatan pangan di Indonesia.
















