Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) baru-baru ini melaksanakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025 secara serentak di seluruh Indonesia. Termasuk diantaranya Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menyiapkan generasi muda yang lebih unggul.
Pelaksanaan TKA di wilayah ini diawasi oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, dan berlangsung lancar di dua sekolah yaitu SMA Negeri 1 Obaa dan SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa. Kedua sekolah ini menunjukkan kesiapan yang sangat memadai dari berbagai aspek, termasuk dukungan penuh dari masyarakat.
Kepala SMA Negeri 1 Obaa, Jermina H. Risamasu, mengungkapkan bahwa tes berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun ada kendala seperti masalah internet di awal pelaksanaan, timnya berhasil mengatasi masalah tersebut dengan baik.
Peran Dukungan Orang Tua dalam Kesuksesan TKA
Jermina juga menyampaikan bahwa dukungan orang tua sangat krusial dalam kesuksesan pelaksanaan TKA. Banyak orang tua yang aktif membantu, seperti menyiapkan makanan untuk anak-anak mereka selama simulasi dan bimbingan belajar yang diadakan sebelum tes.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Mappi, Yohannis Ohoilulin. Menurutnya, sekolahnya telah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan pelaksanaan TKA berjalan dengan lancar dan sukses.
Yohannis menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Mappi, yang menargetkan pencetakan 1.000 sarjana dari wilayah tersebut dalam waktu dekat. Ia berharap, suksesnya TKA akan berkontribusi besar dalam menjadikan mimpi ini kenyataan.
Apresiasi terhadap Pelaksanaan TKA di Papua Selatan
Kepala BPMP Provinsi Papua, Junus Simangunsong, juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan TKA. Ia menilai bahwa TKA memiliki peran penting dalam memastikan dan meningkatkan mutu pendidikan secara objektif di wilayah Papua Selatan.
Menurut Junus, tes ini menjadi validator yang penting dalam mengevaluasi capaian akademik siswa dan memberikan laporan yang objektif. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dalam keberhasilan pelaksanaan TKA di Kabupaten Mappi.
Salah satu peserta dari SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa, Aprilia, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti ujian ini. Ia merasa TKA memberikan alat ukur yang efektif bagi siswa untuk memahami kemampuan akademik mereka.
Pengalaman Belajar Melalui TKA dan Harapan Siswa
Peserta lainnya, Daud dari SMA Negeri 1 Obaa, menyatakan bahwa TKA merupakan pengalaman baru yang bisa memotivasi dirinya untuk terus belajar. Ia menganggap bahwa keberhasilan dalam TKA juga menjadi bagian dari pengembangan sikap kejujuran dan disiplin dalam diri masing-masing siswa.
Di sekolahnya, Daud menegaskan, para siswa telah berusaha belajar semaksimal mungkin selama masa persiapan, termasuk diajarkan cara menghadapi TKA dengan sikap yang positif. Ia berharap hasil dari tes kali ini dapat memuaskan dirinya.
Pelaksanaan TKA di Papua Selatan menunjukkan komitmen pemerintah dalam meratakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan seperti ini, siswa di wilayah timur diberikan kesempatan untuk mengukur kemampuan akademik dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Menyiapkan Generasi Emas Melalui Pendidikan Berkualitas
Langkah yang diambil ini diharapkan dapat menjadi bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di Papua Selatan, menuju generasi emas Indonesia. Melihat pentingnya pendidikan di era modern saat ini, program-program seperti TKA menjadi sangat relevan.
Dari sisi pemerintah, pelaksanaan TKA ini juga diharapkan dapat berdampak positif dalam jangka panjang bagi pendidikan di Indonesia. Generasi yang terdidik dengan baik akan menjadi aset berharga bagi kemajuan bangsa.
Kesuksesan pelaksanaan TKA di Kabupaten Mappi patut dicontoh dan memberikan inspirasi bagi daerah lain. Ini merupakan momen penting yang menandakan bahwa pendidikan yang berkualitas harus dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa terkecuali.
















