Harga beras di Indonesia menjelang akhir tahun 2025 dipastikan stabil. Berbagai upaya dari pemerintah untuk memperkuat pasokan serta pengawasan distribusi menjadi kunci dalam mencegah lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Bapanas, yang menekankan pentingnya kestabilan harga pangan pokok, terutama beras, dalam periode Natal dan Tahun Baru. Hingga awal November 2025, tercatat ada 214 kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras, menunjukkan tren positif tersebut.
Arman Sulaiman menjelaskan bahwa penurunan harga beras di tingkat konsumen berlanjut, sejalan dengan ketersediaan beras yang cukup di pasaran. Harga beras nasional berada dalam batas yang aman, dengan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual sekitar Rp12.000 per kilogram.
Strategi Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga Pangan
Pemerintah telah menerapkan berbagai langkah untuk memastikan harga pangan tetap terjaga. Salah satunya adalah dengan melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi beras ke seluruh daerah yang membutuhkan.
Tindakan proaktif ini bertujuan untuk menjamin bahwa beras yang tersedia di pasar adalah beras berkualitas dan sesuai harga yang ditentukan. Keberadaan program SPHP diharapkan mampu menstabilkan harga di berbagai wilayah.
Dalam hal ini, Arman juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian terkait dan pihak swasta. Kerjasama yang baik akan mempercepat proses distribusi serta menjaga ketersediaan beras di pasar.
Pentingnya Informasi yang Akurat Bagi Konsumen
Ketika harga beras berfluktuasi, informasi yang tepat menjadi sangat penting bagi konsumen. Masyarakat perlu mendapatkan data yang akurat agar tidak terjebak dalam berita hoaks tentang harga.
Arman juga menginformasikan bahwa harga beras medium saat ini berada di kisaran Rp13.000 per kilogram, yang tetap berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini menjadi indikasi bahwa pasar beras mulai terkendali menjelang periode libur.
Dengan adanya transparansi informasi, konsumen diharapkan dapat lebih bijak dalam melakukan pembelian. Mengetahui bahwa harga yang tertera di pasar sudah dalam batas yang ditentukan akan memberikan rasa tenang bagi masyarakat.
Peran Badan Pusat Statistik dalam Monitoring Harga Pangan
Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki peran penting dalam memantau harga pangan. Laporan terbaru menunjukkan bahwa hingga awal November, terdapat 214 kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras, yang merupakan tanda positif untuk masyarakat.
Data statistik yang akurat membantu pemerintah dalam mengambil keputusan strategis terkait pengelolaan pangan. Ini juga mendukung upaya menjaga kestabilan ekonomi menjelang momen-momen penting seperti Natal dan Tahun Baru.
Kolaborasi antara BPS dan Bapanas diharapkan dapat memberi panduan bagi kebijakan yang lebih efektif dalam menjaga harga pangan. Ini menjadi krusial untuk menanggulangi fluktuasi yang merugikan konsumen.
















