Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional, Zudan Arif Fakrulloh, telah mengajukan kembali penerapan sistem penggajian tunggal yang dikenal sebagai single salary system. Usulan ini disampaikan dalam acara Rakernas Korpri yang bertema “Korpri Solid Mewujudkan Asta Cita,” yang berlangsung di Griya Agung Palembang pada 4 Oktober 2025.
Selama puluhan tahun, banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menghadapi tekanan finansial, termasuk beban cicilan yang belum terselesaikan hingga masa pensiun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kesejahteraan mereka setelah pensiun yang hingga kini belum sepenuhnya terjamin.
Zudan menegaskan kembali bahwa sistem penggajian tunggal bisa menjadi solusi yang adil dan sederhana untuk ASN. Dengan sistem ini, tunjangan dan gaji pokok dapat terintegrasi menjadi satu komponen yang lebih jelas dan terukur.
Dia menjelaskan bahwa saat ini, pensiun ASN hanya dihitung berdasarkan gaji pokok, sementara tunjangan tidak diperhitungkan dalam kalkulasi. Dengan menerapkan single salary system, maka gaji akan dihitung dari total komponen yang terdapat di dalamnya, sehingga memberikan keadilan bagi ASN dan pensiunan.
Selama sepuluh tahun terakhir, Korpri telah mengusulkan gagasan ini dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan ASN. Diharapkan bahwa menteri keuangan yang baru dapat lebih memperhatikan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pentingnya Sistem Penggajian Tunggal untuk ASN
Implementasi sistem penggajian tunggal dianggap sebagai langkah strategis untuk menghilangkan kerumitan dalam administrasi gaji ASN. Saat ini, banyak ASN yang mengalami kesulitan karena skema gaji yang berbeda-beda.
Sistem yang disarankan ini akan menyatukan berbagai elemen gaji menjadi satu paket. Dengan cara ini, ASN tidak hanya mendapatkan gaji pokok, tetapi juga tunjangan yang ada di dalamnya, yang secara keseluruhan akan meningkatkan pendapatan mereka.
Dengan adanya single salary system, proses pensiun pun bisa menjadi lebih mudah dan cepat. ASN dapat merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik dan memiliki ketenangan pikiran setelah pensiun.
Adanya tekanan finansial saat masa pensiun dapat mengganggu kualitas hidup ASN. Oleh karena itu, Zudan berharap sistem ini bisa memastikan bahwa ASN bisa menghadapi hari tua dengan penuh martabat dan tanpa beban yang berlebihan.
Implementasi dan Tantangan Sistem Penggajian
Meskipun gagasan mengenai single salary system sangat ideal, implementasinya tidak mudah. Beberapa tantangan harus dihadapi, termasuk resistensi dari pihak-pihak yang terbiasa dengan sistem lama. Bagi sebagian orang, perubahan ini mungkin terasa mengancam posisi dan keuntungan yang telah mereka nikmati.
Agar sistem ini dapat diterapkan dengan baik, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan di pemerintahan. Komunikasi yang efektif dan dialog terbuka akan sangat diperlukan untuk mendapatkan masukan serta memahami berbagai perspektif yang ada.
Selain itu, diperlukan kajian yang lebih mendalam untuk memastikan bahwa semua aspek dalam sistem penggajian baru ini sudah dipertimbangkan dengan baik. Transparansi akan menjadi kunci agar semua ASN dapat memahami dan menerima perubahan ini.
Dalam proses ini, korporasi dan lembaga keuangan juga bisa ikut berperan. Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat membantu menciptakan kondisi yang lebih baik bagi ASN dan pensiunan di masa mendatang.
Agenda Ke Depan untuk Kesejahteraan ASN
Dari perspektif jangka panjang, kesejahteraan ASN harus menjadi agenda utama yang terus digencarkan. ASN merupakan tulang punggung birokrasi yang berperan penting dalam menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan publik.
Dengan mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik, ASN diharapkan dapat bekerja lebih produktif dan berdedikasi. Kesejahteraan yang meningkat akan berdampak positif pada kinerja mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Program-program pelatihan dan pengembangan juga perlu menjadi bagian dari agenda ini. ASN yang terampil dan terlatih akan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan yang ada di depan mereka.
Selain itu, memastikan adanya jaminan sosial yang memadai bagi ASN akan menambah lapisan perlindungan bagi mereka. Hal ini penting agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan berkualitas, memastikan bahwa mereka siap menghadapi segala tantangan di masa depan.