Pertamina Patra Niaga baru saja meresmikan proyek revitalisasi Terminal LPG Arun yang terletak di Lhokseumawe, Aceh. Langkah ini tidak hanya menggambarkan komitmen dalam meningkatkan infrastruktur energi, tetapi juga menjamin pasokan LPG yang lebih andal bagi masyarakat dan industri di kawasan tersebut.
Acara peresmian tersebut berlangsung pada hari Senin, 24 November 2025, dan menandai selesainya seluruh tahapan revitalisasi yang dimulai sejak tahun 2017. Kini, terminal ini siap beroperasi dengan standar yang jauh lebih baik dan efisien untuk memenuhi kebutuhan energi di Aceh dan sekitarnya.
Proyek ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, serta Presiden Direktur Perta Arun Gas. Mereka semua memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini, karena terminal LPG Arun sangat penting untuk mendukung pasokan energi di wilayah Sumatera Bagian Utara.
Revitalisasi Terminal LPG Arun untuk Meningkatkan Efisiensi Energi di Aceh
Peresmian terminal revitalisasi ini juga diwarnai dengan penjelasan dari Hari Purnomo, Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga. Ia menyatakan bahwa proyek ini bertujuan untuk merombak pola suplai LPG di Aceh yang selama ini dianggap tidak efisien.
Sebelum revitalisasi, pengiriman LPG memerlukan proses yang rumit dan berdampak pada biaya logistik yang tinggi. Melalui pemaparan tersebut, Hari menjelaskan bagaimana sarana baru di terminal mampu menyederhanakan proses distribusi dan menekan biaya.
Terminal LPG Arun kini dapat melayani kapal VLGC berkapasitas besar untuk langsung bersandar dan mengisikan LPG ke dalam tanki. Hal ini membuat proses pengiriman menjadi lebih cepat dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendistribusikan LPG ke berbagai wilayah.
Penyaluran LPG Subsidi dan Non-Subsidi untuk Masyarakat Aceh
Terminal LPG Arun tidak hanya melayani pasokan LPG untuk sektor industri, tetapi juga bagi masyarakat melalui penyaluran LPG subsidi. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Hingga bulan Agustus 2025, rata-rata penyaluran LPG dari terminal ini mencapai sekitar 476 Metrik Ton (MT) per hari. Angka tersebut mencerminkan besarnya kebutuhan energi yang terus meningkat di Aceh dan sekitarnya.
Dengan sistem yang lebih efisien, diharapkan para pengguna bisa mendapatkan LPG dengan lebih mudah dan cepat. Tentunya, hal ini mempermudah berbagai usaha dan kegiatan ekonomi di masyarakat sehari-hari.
Peran Terminal LPG Arun dalam Meningkatkan Produktivitas Ekonomi Wilayah
Keberadaan Terminal LPG Arun diharapkan menjadi penggerak utama dalam meningkatkan produktivitas ekonomi di daerah Aceh. Dengan peningkatan efisiensi dalam distribusi pasokan energi, banyak pelaku usaha kecil dan menengah dapat merasakan dampak positifnya.
Selain itu, dengan adanya pasokan LPG yang lebih andal, sektor industri di Sumatera Bagian Utara pun dapat beroperasi dengan lebih optimal. Hal ini sangat penting demi mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Peningkatan fasilitas infrastruktur energi seperti ini menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan tidak hanya berdampak pada satu sektor saja, namun bisa merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat Aceh akan semakin berdaya dalam berbagai bidang usahanya.
















