Pada kesempatan yang berharga ini, Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk tahun anggaran 2026. Agenda utama mencakup evaluasi kegiatan di tahun 2025 serta perumusan rencana kerja untuk tahun mendatang.
Rapat kali ini dihadiri oleh 35 dari 37 Pengurus Provinsi, sehingga diakui memenuhi kuorum. Selain itu, rencana penerapan aturan salary cap serta regulasi transfer pemain menjadi sorotan dalam agenda penting ini.
Rapat Kerja Nasional PBVSI Menjadi Momentum Strategis
Rapat kerja kali ini mengusung tema ‘Perkuat Integritas Raih Prestasi Untuk Negeri’, mencerminkan tekad untuk meningkatkan kualitas organisasi. Ketua Umum PP PBVSI, Imam Sudjarwo, memaparkan perlunya disiplin baik secara individu maupun tim untuk mencapai tujuan bersama.
Imam juga menegaskan pentingnya mengutamakan kepentingan negara dalam setiap langkah yang diambil. “Kita harus bekerja sama demi meraih prestasi terbaik,” tegasnya dalam sambutan yang penuh semangat.
Saya ingin menyampaikan bahwa kinerja PBVSI di tahun 2025 ini menunjukkan hasil yang memuaskan. Dengan komitmen dan disiplin yang baik, semua kegiatan yang direncanakan telah berjalan optimal.
Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Selalu Diutamakan
Pada kesempatan yang sama, Imam Sudjarwo juga menguraikan tentang realisasi program kerja yang telah dijalankan. Dalam aspek organisasi, terlihat perkembangan yang menggembirakan dengan terbentuknya 37 Pengurus Provinsi dari total 38 provinsi di Indonesia.
Hanya Papua Pegunungan yang belum memiliki kepengurusan, ditandai dengan upaya untuk segera membentuk organisasi di daerah tersebut. “Perkembangan ini adalah cerminan dari kerja keras semua pihak,” jelasnya dengan penuh kebanggaan.
Proses Musprov di dua provinsi juga sedang berlangsung, menunjukkan bahwa pembinaan terhadap organisasi terus dilakukan dengan serius. Hal ini penting untuk memastikan kelangsungan dan kemajuan voli di tingkat daerah.
Silaturahmi dan Komunikasi Menjadi Kunci Kesuksesan
Imam Sudjarwo juga menekankan arti penting silaturahmi dan komunikasi yang efektif dalam dunia olahraga. Dia selalu hadir dalam pelantikan pengurus di tingkat provinsi untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan mendalami situasi yang dihadapi masing-masing daerah.
Dia percaya bahwa hubungan yang baik akan berkontribusi pada kemajuan olahraga voli, membangun solidaritas dan kebersamaan di medan prestasi. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memajukan olahraga ini,” katanya.
Diharapkan, dengan penguatan komunikasi, semua permasalahan yang dihadapi dapat lebih cepat teratasi. Hal ini merupakan bagian dari strategi wisata dan pengembangan voli di Indonesia.
















