Manchester City berhasil mengamankan poin krusial saat bertandang ke markas Crystal Palace dalam laga lanjutan Liga Inggris musim 2025/2026. Dengan skor 3-0, City menegaskan dominasi mereka berkat performa cemerlang dari striker utama, Erling Haaland, yang mencetak dua gol pada pertandingan tersebut.
Kemenangan ini menjaga peringkat City di posisi dua klasemen, sangat dekat dengan pemimpin, Arsenal, hanya terpaut dua poin. Sementara itu, Crystal Palace tertahan di tempat kelima, mengumpulkan 26 poin yang membuat mereka bersaing ketat di papan atas Liga Inggris.
Di awal pertandingan, Crystal Palace memberikan kejutan bagi City dengan beberapa serangan yang cukup merepotkan. Nathaniel Clyne dan Yeremy Pino menyia-nyiakan peluang emas pada 20 menit pertama, di mana sepakan Pino bahkan membentur tiang, menambah ketegangan di lapangan.
Peluang terbaik Palace datang dari tembakan jarak jauh Pino yang berusaha mengubah keadaan, namun upayanya digagalkan oleh Gianluigi Donnarumma, kiper City. Tim tamu, yang biasanya mendominasi, baru menemukan ritme mereka menjelang menit ke-30 dengan sebuah tendangan bebas dari Phil Foden yang masih bisa ditangkis Dean Henderson.
Menjelang akhir babak pertama, City berhasil memecah kebuntuan. Gol pertama dicetak oleh Haaland melalui sundulan spektakuler yang memanfaatkan umpan silang dari Matheus Nunes, membawa City unggul 1-0 sebelum turun minum.
Kinerja Erling Haaland Menjadi Sorotan Utama
Haaland menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu penyerang terbaik dunia dengan performa yang brilian. Dengan dua gol yang dicetaknya, dia mampu membawa City meraih kemenangan yang sangat dibutuhkan untuk mengejar Arsenal di klasemen.
Keberhasilan Haaland dalam mencetak gol bukan hanya menunjukkan kemampuannya dalam penyelesaian akhir, tetapi juga bagaimana dia berkomunikasi dengan rekan-rekan timnya. Pemain asal Norwegia tersebut selalu berada di posisi yang tepat untuk melakukan serangan balik yang efektif.
Pertandingan kali ini merupakan sebuah bukti bahwa Haaland memiliki insting mencetak gol yang tajam. Dengan fisiknya yang kuat dan kecepatan yang mumpuni, dia berhasil membongkar pertahanan lawan dan seringkali menjadi momok bagi pemain bertahan lawan.
Keberanian dan determinasi Haaland dalam mengeksekusi peluang pantas mendapatkan pujian. Setiap aksinya mengancam gawang, dan bagi banyak pengamat, bukan hal yang mengejutkan jika dia kembali menjadi top skor Liga Inggris musim ini.
Performa Kiper Gianluigi Donnarumma yang Mengesankan
Sebagai penjaga gawang, Gianluigi Donnarumma menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi tekanan. Meski timnya tertinggal di menit-menit awal, dia berhasil menggagalkan beberapa peluang berbahaya dari Crystal Palace.
Keberadaan Donnarumma di bawah mistar gawang memberi rasa aman bagi lini belakang City. Dengan kemampuannya membaca permainan, dia mampu melakukan penyelamatan penting yang menjaga City tetap di jalur kemenangan.
Satu momen krusial adalah saat dia menepis tembakan jarak jauh Pino, yang bisa saja merubah jalannya permainan. Penampilan solidnya menjadi salah satu alasan mengapa Palace tidak bisa mencetak gol pada laga tersebut.
Keberanian Donnarumma saat menghadapi satu lawan satu juga patut dicontoh. Dia tidak ragu untuk keluar dari garis gawang dan menutup ruang tembak musuh, membuat striker lawan berpikir dua kali untuk melakukan tembakan.
Analisis Taktik yang Digunakan Oleh Manchester City
Dari segi taktik, City menampilkan permainan menyerang dengan penguasaan bola yang tinggi. Mereka terus menerus menekan pertahanan Palace, berusaha mencari celah meski mendapatkan perlawanan yang cukup sengit di awal laga.
Strategi Guardiola yang mengedepankan permainan passing cepat dan pergerakan tidak terduga membuat pertahanan lawan kebingungan. Setiap posisi diisi dengan pemain yang bisa berperan ganda dalam menyerang dan bertahan.
Pelatihan intensif dan pendekatan taktis yang matang terlihat jelas dalam cara City merespons setiap serangan lawan. Mereka mampu mengubah gaya permainan dalam sekejap, dari bertahan ke menyerang, dan ini membuktikan fleksibilitas skuad mereka.
Peran gelandang seperti Phil Foden dan Matheus Nunes dalam mengatur serangan sangat vital. Keduanya mampu menghubungkan lini tengah dan depan dengan baik, menciptakan peluang berbahaya bagi penyerang di depan.
















