Geremi juga menyebut bahwa Onana mendapatkan perlakuan yang tidak adil selama di MU. Ia menyebut bahwa MU tetap bermasalah meski sudah ditinggal Onana, sehingga ia menyebut Setan Merah pada dasarnya memang klub medioker.
“Dia mendapatkan banyak kritikan ketika Manchester United berada dalam situasi yang sulit. Namun sejujurnya, jika kalian melihat tim itu, dia (Onana) bukan satu-satunya pemain yang tampil buruk,” lanjut Geremi.
“Bahkan hingga sekarang, mereka (MU) tetap bermain jelek meski tanpa kehadiran Andre Onana. Saya melihat pertandingan mereka melawan Manchester City, mereka terlihat selayaknya klub medioker,” pungkasnya.
Satu dari banyak masalah yang dihadapi oleh klub-klub besar adalah bagaimana mereka mengelola pemain yang tak sesuai ekspektasi. Di tengah tekanan yang tinggi, para pemain sering kali menjadi sasaran kritik meskipun kondisi tim secara keseluruhan juga berkontribusi pada hasil buruk. Hal ini bahkan dapat memengaruhi kesejahteraan mental para pemain itu sendiri.
Ketika sebuah klub berjuang, tidak jarang satu atau dua individu menjadi kambing hitam. Meski memiliki talenta yang luar biasa, tekanan sering kali membuat performa pemain menurun. Inilah yang dipertegas oleh Geremi saat ia berbicara tentang Onana dan keadaan Manchester United saat ini.
Kondisi Tim dan Pengaruh Pelatih terhadap Performanya
Setiap pelatih memiliki gaya masing-masing dalam membangun tim, mempengaruhi pola permainan hingga hasil akhir. Dari situasi saat ini, tampak jelas bahwa Manchester United berada di bawah banyak tekanan, baik dari media maupun penggemar. Pelatih yang ada juga sering kali terjang kritikan karena hasil yang tidak memuaskan.
Gaya pelatihan yang diterapkan juga dapat memengaruhi psikologi pemain. Ketika para pemain tidak nyaman dengan strategi yang diterapkan, bisa dipastikan performa mereka akan terganggu. Oleh karena itu, peran pelatih sangat krusial dalam menciptakan suasana permainan yang kondusif dan menambah motivasi pemain.
Mereka yang bisa beradaptasi dengan baik dapat menunjukkan performa optimal. Dalam banyak kasus, pemain yang mendapatkan penanganan lebih baik dari pelatih dapat menemukan kembali bentuk permainan terbaik mereka. Di sisi lain, pemain yang tidak cocok dengan gaya permainan seorang pelatih sering kali mengalami penurunan drastis.
Masalah Internal yang Dihadapi Manchester United
Setiap klub besar tentu memiliki tantangan dan diskriminasi tersendiri. Manchester United tidak terlepas dari persoalan internal yang mungkin hadir karena ketidakpuasan pemain, rumor transfer, atau perbedaan visi antar manajemen. Semua ini menciptakan suasana yang tidak sehat bagi tim.
Ketika para pemain tidak merasakan kepercayaan dari manajemen dan pelatih, motivasi mereka untuk memberikan yang terbaik pun berkurang. Situasi ini tentunya berisiko menyebabkan performa tim menjadi semakin buruk. Selain itu, bisa memicu konflik yang lebih besar di dalam tim, yang pada akhirnya merusak kerjasama antar pemain.
Pemecahan masalah internal ini harus segera dilakukan agar tim tidak terjebak dalam lingkaran setan hasil buruk. Manajemen yang responsif dalam menangani keluhan pemain sangat penting untuk menciptakan stabilitas dalam tim. Keterbukaan komunikasi antara manajemen, pelatih, dan pemain adalah kunci untuk memperbaiki keadaan.
Harapan untuk Kebangkitan di Masa Depan
Sebagai klub dengan sejarah panjang dan kaya prestasi, harapan untuk kebangkitan Manchester United tetap ada. Meskipun situasinya saat ini tidak ideal, tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola. Dengan perencanaan yang tepat dan fokus pada pengembangan tim, mereka dapat meraih kembali kejayaan yang diharapkan oleh banyak penggemar.
Penting bagi manajemen untuk tidak hanya melihat hasil jangka pendek, tetapi juga merencanakan pembangunan jangka panjang. Investasi dalam pengembangan pemain muda dan pencarian bakat baru harus menjadi bagian dari strategi mereka. Hal ini dapat memberikan alternatif solusi bagi masalah jangka panjang yang dihadapi klub.
Di samping itu, dukungan dari suporter setia menjadi faktor yang tidak kalah penting. Dengan sikap positif dan dukungan terhadap tim, suporter dapat memberikan dorongan moral yang sangat diperlukan oleh para pemain ketika mereka berada dalam masa-masa sulit. Dengan demikian, harapan akan kebangkitan bukanlah hal yang mustahil bagi Manchester United di masa depan.