Hari Ibu merupakan momen yang spesial bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati peran perempuan, terutama ibu, dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan ini mengingatkan kita akan sejarah perjuangan kaum wanita yang berjuang demi hak dan kesejahteraan mereka serta anak-anak mereka di tanah air.
Sejarah Hari Ibu dimulai dari sebuah peristiwa penting, yaitu Kongres Perempuan Indonesia I yang diadakan pada bulan Desember 1928. Kongres ini menggambarkan semangat persatuan dan keinginan kaum perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa serta menuntut hak-hak mereka.
Kongres ini menjadi tonggak awal bagi gerakan perempuan di Indonesia. Sekitar 30 organisasi dari berbagai kota di Jawa dan Sumatra berpartisipasi, menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan taraf hidup perempuan dan anak di negara ini.
Peranan Kongres Perempuan dalam Sejarah Gerakan Perempuan
Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta bukan sekadar acara biasa, tetapi menjadi simbol kebangkitan kesadaran perempuan. Dalam kongres ini, isu pendidikan perempuan menjadi perhatian utama, diikuti oleh beberapa masalah sosial lainnya.
Isu-isu yang diangkat termasuk pernikahan dini dan perlindungan bagi ibu serta anak, yang semua berakar dari masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh perempuan saat itu. Para peserta kongres menyadari pentingnya pendidikan untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik.
Perjuangan mereka diharapkan dapat menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya peran perempuan. Dengan demikian, mereka berusaha untuk membawa perubahan yang substantif dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihnya Tanggal 22 Desember Sebagai Hari Ibu
Pada Kongres Perempuan Indonesia III yang diadakan di Bandung pada tahun 1938, diputuskan untuk mengenang tanggal 22 Desember setiap tahun. Tanggal ini diambil dari semangat persatuan yang muncul pada kongres pertama yang dilakukan satu dekade sebelumnya.
Melalui penetapan ini, para perempuan menginginkan agar nilai-nilai perjuangan mereka terus dikenang dan dapat menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Pilihan tanggal ini sekaligus menjadi simbol kekuatan dan keberanian perempuan Indonesia.
Pengakuan resmi pemerintah tentang Hari Ibu datang beberapa dekade setelahnya. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan kaumnya telah diterima dan diakui oleh negara.
Pengesahan Hari Ibu oleh Pemerintah dan Perayaannya
Pemerintah Indonesia mengesahkan Hari Ibu sebagai hari nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Dengan pengesahan ini, 22 Desember resmi ditetapkan sebagai momen untuk menghargai peran penting perempuan.
Setiap tahun, peringatan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengenang jasa-jasa para perempuan dalam berjuang untuk hak-hak mereka dan kontribusi mereka untuk bangsa. Ini bukan hanya tentang menghormati peran ibu sebagai orangtua, tetapi juga sebagai pejuang kemerdekaan.
Berbagai acara dan kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Ibu, mulai dari seminar hingga lomba kreativitas yang melibatkan perempuan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran perempuan serta memberikan inspirasi bagi generasi muda.
















