Cinta Laura, seorang artis multitalenta asal Indonesia, kembali menarik perhatian dengan penampilannya yang memukau dalam acara penting. Pada akhir pekan lalu, ia hadir dalam ASEAN Inclusive Growth Summit 2025, di mana ia menampilkan kreasi busana batik yang menggambarkan perpaduan antara elemen tradisional dan modern.
Berusia 32 tahun, Cinta memperlihatkan gaya yang berani dengan memadukan cropped outerwear hitam dan bustier batik berwarna cokelat. Rancangan tersebut merupakan hasil karya duet desainer Andika Pramudya dan Satria Soewiryo, yang menjadi sorotan dalam dunia fashion.
Dalam sebuah acara yang berfokus pada pertumbuhan inklusif, Cinta tidak hanya hadir sebagai tamu, tetapi juga sebagai pembicara yang menyampaikan pesan penting. Penampilannya menjadi simbol dari upaya memadukan keindahan busana dan tujuan yang lebih besar dalam mempengaruhi masyarakat.
Sepasang flare pants hitam melengkapi penampilannya, memberi nuansa formal yang tetap elegan dan tidak kaku. Sebagai sentuhan tambahan, bros perak yang dikenakan Cinta memberikan kontras yang menarik, sementara anting emas berlapis menambah keanggunan yang dramatis namun tetap pas untuk kesempatan tersebut.
Pesan Dalam Penampilan: Memadukan Fashion dan Aktivisme
Fashion bukan hanya soal penampilan luar; bagi Cinta, itu adalah medium untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Di tengah acara yang mempertemukan berbagai pemimpin dan tokoh, ia bertekad untuk memanfaatkan momen tersebut untuk mengangkat isu-isu yang berarti.
“Orang sekarang punya attention span yang tidak sampai 3 detik, dan aku tidak ingin membuat konten yang hanya berdurasi sekejap,” tulis Cinta dalam unggahan Instagramnya. Dari sini, kita bisa melihat bahwa ia memiliki visi yang jauh lebih besar daripada sekadar penampilan.
Cinta percaya bahwa setiap cerita yang dibangun harus memiliki “kaki” untuk lebih jauh menginspirasi perubahan. Dia mengusulkan bahwa storytelling adalah investasi yang mesti dijaga agar tidak hanya menjadi viral, tetapi juga membawa transformasi struktural yang lebih mendalam.
Melalui gerakan Act of Love yang diusungnya, Cinta ingin menciptakan kesadaran yang dapat berfungsi sebagai langkah nyata menuju advokasi dan eksekusi. Dalam pandangannya, seni dan fashion seharusnya saling melengkapi untuk menciptakan dampak yang tahan lama.
Cinta merasa terhormat berbagi pesan tersebut dalam forum bergengsi ini. Momen di ASEAN Inclusive Growth Summit memberi peluang baginya untuk menjalin hubungan dengan individu dan organisasi lain yang memiliki visi serupa.
Peran Cinta Laura dalam Dunia Fashion dan Sosial
Sebagai seorang figur publik, Cinta tidak hanya dikenal sebagai artis, tetapi juga sebagai duta perubahan sosial. Ia menciptakan citra yang kuat dalam industri hiburan sekaligus menjadi suara bagi banyak orang yang mungkin terpinggirkan.
Keberanian Cinta untuk tampil berbeda dan mengekspresikan diri melalui fashion mencerminkan kepercayaan dirinya yang tinggi. Ia menggunakan popularitasnya untuk membahas isu-isu penting yang tidak hanya relevan di Indonesia, tetapi juga secara global.
Dengan setiap penampilan, Cinta berusaha untuk menginspirasi generasi muda agar lebih peka terhadap lingkungan dan isu sosial. Ia menekankan bahwa fashion bisa menjadi sebuah alat untuk menyampaikan pesan positif dan mengubah dunia.
Beragam kolaborasi yang ia jalani dengan desainer lokal menjadi bukti nyata akan komitmennya dalam mengembangkan industri mode Indonesia. Ia mendorong para desainer untuk lebih berani berinovasi dengan memadukan elemen tradisional dalam karya mereka.
Pada akhirnya, Cinta mengajak pengikutnya untuk melihat lebih jauh dari sekadar penampilan fisik. Dia ingin audiensnya mempertimbangkan apa yang ada di balik setiap karya seni dan fashion yang ditampilkan.
Merefleksikan Nilai dan Identitas Melalui Busana
Setiap pilihan busana yang dikenakan Cinta Laura bukan sekadar estetika, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang ia pegang teguh. Dalam hal ini, busana batik yang dipilihnya berbicara tentang kecintaannya terhadap budaya Indonesia.
Batik sebagai warisan budaya kaya menjadi salah satu elemen yang ia dorong untuk diapresiasi lebih luas. Cinta percaya bahwa dengan memadukan estetika modern, batik dapat menarik perhatian generasi muda, dan membangkitkan rasa bangga akan identitas budaya.
Pemilihan warna dan desain yang dipilihnya juga mencerminkan suasana hati dan pesan yang ingin ia sampaikan. Cinta kerap berani bereksperimen, menawarkan kombinasi yang bisa jadi tak terduga, tetapi tetap harmonis.
Lewat fashion, ia berupaya menciptakan dialog tentang kecantikan dan keberagaman. Cinta ingin mendorong orang-orang untuk melihat bahwa mode tidak memiliki batasan.
Di acara seperti ASEAN Inclusive Growth Summit, Cinta menunjukkan bahwa dia mampu membawa identitas budaya ke panggung internasional, sekaligus berbagi cerita yang memiliki makna lebih dalam.
















