Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, melakukan kunjungan ke salah satu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikenal dengan nama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tapanuli Tengah. Dalam kunjungannya, ia meninjau berbagai aspek operasional, mulai dari proses memasak hingga manajemen pengelolaan makanan.
Cak Imin mengungkapkan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kualitas pelayanan dan penyajian makanan kepada masyarakat. Dengan dukungan dari Bupati Masinton dan timnya, ia dapat berdialog langsung dengan para ahli gizi serta petugas pengelola SPPG untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai program ini.
“Kunjungan saya hari ini ke SPPG Tapanuli Tengah adalah bagian dari komitmen untuk meningkatkan gizi masyarakat. Kami mendiskusikan segala hal mulai dari proses memasak hingga pelaporan akuntabilitas,” ujarnya. Dia menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam memastikan masyarakat mendapatkan makanan bergizi tepat waktu.
Kualitas Makanan Di SPPG yang Layak Dicontoh
Setelah melakukan tinjauan, Cak Imin mencatat bahwa SPPG di Tapanuli Tengah memiliki standar produksi yang patut dicontoh. Dengan manajemen waktu yang baik, makanan dapat disajikan dalam kondisi segar dan layak konsumsi. Ini menjadi salah satu contoh sukses dari penerapan manajemen dapur yang efektif.
“Proses memasak yang dilakukan dini hari memungkinkan makanan disajikan dengan segar. Jika masakan dilakukan terlalu lama sebelumnya, kami khawatir kualitasnya menurun,” jelasnya.
Dengan pendekatan yang tepat, SPPG telah mampu memberikan makanan kepada 3.519 penerima manfaat, termasuk anak-anak, ibu hamil, balita, dan ibu menyusui.
Keberhasilan ini, menurut Cak Imin, mencerminkan pentingnya manajemen yang baik dalam penyajian makanan. Proyek MBG ini bukan hanya tentang pengadaan makanan, tetapi juga tentang bagaimana makanan tersebut diolah dan disajikan kepada masyarakat.
Proyek Makan Bergizi Gratis: Sebuah Inisiatif Besar
Dalam kesempatan ini, Kepala Umum PKB tersebut menyampaikan bahwa keberhasilan proyek MBG juga merupakan penanda satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, pelaksanaan program ini sangat signifikan mengingat besarnya anggaran dan banyaknya penerima manfaat yang terlibat.
“Proyek ini bukan saja bersifat ambisius tetapi juga memiliki dampak sosial yang luas. Penerimaan manfaat sudah mencapai puluhan juta masyarakat dan ini adalah prestasi yang luar biasa,” ungkap Cak Imin. Dia menekankan bahwa program ini memperlihatkan tekad pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui gizi yang lebih baik.
Cak Imin juga menekankan pentingnya evaluasi dan peningkatan berkelanjutan terhadap proyek ini. Meskipun banyak yang sudah berhasil, dia merasa masih ada ruang untuk perbaikan agar program ini dapat berjalan lebih efisien.
Peran Penting Pengelolaan Makanan dalam Masyarakat
Pengelolaan makanan yang baik selain memperhatikan kualitas juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Selama tinjauannya, Cak Imin berinteraksi dengan para pengelola SPPG yang terdiri dari kepala SOPG, ahli gizi, dan akuntan untuk memahami tantangan yang dihadapi. Kerja tim sangatlah penting dalam memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik.
“Kami ingin agar semua proses memasak dan penyajian makanan dapat dilakukan secara efektif, dengan tetap menjaga kualitas dan kesehatan penerima manfaat,” tegasnya. Ia berharap ke depan SPPG dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan makanan.
Selain itu, Cak Imin menambahkan bahwa evaluasi mengenai efektivitas program terus dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap aspek pelayanan dapat diperbaiki dan ditingkatkan agar lebih optimal.