Seorang pahlawan wanita bernama Soekasti Hartono, yang kini berusia 94 tahun, menunjukkan semangat luar biasa meski telah memasuki usia senja. Di kediamannya yang terletak di Sangiang, Kota Tangerang, ia mendapatkan kunjungan istimewa dari rombongan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, dalam rangka peringatan Hari Ibu pada 18 Desember 2025.
Di atas kursi roda, Soekasti tampil rapi dengan kemeja batik dan rok setengah lengannya yang berwarna cokelat, mengenakan atribut khas seorang veteran. Rambutnya yang sudah memutih ditata dengan baik, menyiratkan semangat dan kehormatan yang tetap terjaga.
Suara lirihnya menyapa para tamu dengan penuh rasa hormat, meski kondisi fisiknya tidak sekuat dulu. Kehadirannya menjadi simbol perjuangan dan harapan bagi generasi penerus.
Makna Penting dari Kunjungan Menteri di Momen Hari Ibu
Kunjungan ini memiliki makna yang lebih dalam, terutama dalam konteks memperingati jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan. Arifah Fauzi menekankan pentingnya mengenang kembali perjuangan mereka dengan penuh rasa syukur. “Hari ini kami mengunjungi salah satu veteran Indonesia. Ini adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Ibu ke-97,” ujarnya.
Arifah menambahkan, melalui kegiatan ini, pemerintah ingin menekankan pentingnya melanjutkan perjuangan yang telah ditempuh para pahlawan. Pesan Soekasti yang menyentuh hati mengajak masyarakat untuk tetap bersatu dalam menjaga persatuan bangsa. “Indonesia bisa besar karena bersatu,” jelasnya.
Kunjungan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi generasi muda akan pentingnya menghargai setiap tetes darah dan keringat yang dicurahkan untuk kemindahan bangsa. Menurut Arifah, generasi sekarang memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.
Pesan Moral dari Veteran untuk Generasi Muda
Di balik senyum dan sikap ramah Soekasti, tersimpan pesan moral yang sangat berarti. Ia berharap generasi penerus tetap memiliki semangat juang dan kecintaan terhadap tanah air yang tinggi. “Jangan lupakan perjuangan yang telah dilakukan para pendahulu kita,” pesan Soekasti.
Hal ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kemerdekaan bukanlah anugerah yang datang begitu saja. Arifah menekankan, “Kemerdekaan yang diraih bukan hal mudah. Kita harus bersatu mengisi kemerdekaan ini.”
Pesan untuk Bersatu dan Berjuang ini disampaikan dengan penuh pengharapan. Soekasti adalah contoh nyata dari betapa pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan perjuangan yang harus diwariskan kepada anak cucu.
Perjuangan yang Tak Akan Pernah Dilupakan
Memperingati Hari Ibu dengan mengunjungi para veteran adalah langkah yang sangat bermakna. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian dan penghormatan kita terhadap perjuangan mereka, terutama perempuan yang tak kalah tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. “Ketika semua bersatu, akan mudah dicapai,” ungkap Arifah Fauzi.
Soekasti Hartono adalah salah satu contoh nyata dari pejuang perempuan yang telah berkontribusi besar dalam sejarah bangsa. Dengan senyum di wajah dan semangat juangnya, ia menunjukkan kepada kita bahwa meskipun usia terus bertambah, nilai-nilai perjuangan tetap harus hidup dan diteruskan.
Bukan hanya sekadar kenangan, tetapi juga pengharapan akan masa depan yang lebih baik. Ini adalah warisan yang harus dijaga dan dipertahankan oleh setiap generasi.
















