Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, warga Pantai Tlangoh menyadari potensi wisata yang dimilikinya. Mereka mulai melakukan berbagai langkah untuk menata pantai, dan hasilnya sempat mengundang perhatian sebelum pandemi melanda.
Pada tahun 2020, saat banyak destinasi wisata terpaksa tutup, justru Pantai Tlangoh mengalami lonjakan pengunjung. Kini, desa ini menampilkan wajah baru yang hampir bebas Covid, di mana banyak orang datang untuk menikmati keindahan alam dan terapi alami yang ditawarkan pantai ini.
Sejumlah pengunjung tercatat hadir dalam satu pekan, mencapai dua ribu orang. Petikan kisah ini semakin menyebar dari mulut ke mulut, meskipun euforia tersebut tidak berlangsung lama karena terbatasnya mobilitas akibat pandemi. Dampak dari lingkungan pun kembali terlihat dengan adanya abrasi yang perlahan mulai menggerogoti pantai.
Pada bulan-bulan tertentu, fenomena air laut yang naik bersamaan dengan aliran dari perbukitan menciptakan genangan yang meluas. Drainase yang tidak memadai terlihat semakin memperburuk masalah ini, terutama ketika air bertemu di titik tertentu, yang mana hal ini memperparah masalah abrasi yang ada.
Hexa reef yang diperkenalkan mungkin membantu penanganan abrasi, tetapi hasilnya masih belum signifikan. Upaya untuk memperbaiki sarana-prasarana pantai menjadi langkah awal yang diambil warga, berharap dapat memperkuat ketahanan lingkungan mereka.
Upaya Warga dalam Mengembangkan Potensi Wisata Pantai Tlangoh
Zainudin, seorang pengurus Pokdarwis yang terlibat dalam pengembangan, menganggap dukungan dari pihak luar sangat membantu dalam menciptakan daya tarik wisata. “Kami sangat menghargai bantuan yang diberikan, terutama dalam membangun sejumlah fasilitas umum,” ungkapnya penuh rasa syukur.
Keputusan untuk membuka Pantai Tlangoh sebagai destinasi wisata diambil dengan penuh risiko. Namun, masyarakat berkomitmen untuk melakukan perbaikan, seperti menambah fasilitas umum, yang mencakup pengadaan toilet, ayunan, dan tempat duduk untuk pengunjung.
Setelah penyempurnaan fasilitas, dampaknya begitu terasa. Saat masa viral, terutama di akhir pekan atau musim liburan, jumlah pengunjung mencapai ribuan, memberikan harapan baru bagi perekonomian masyarakat sekitar. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh banyak warga untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Viralitas yang terjadi juga berdampak positif pada ekonomi lokal. Banyak warga yang sebelumnya merantau kini bisa kembali ke kampung halaman dan bekerja di sektor wisata. Dengan keberadaan sekitar 40 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perekonomian desa mulai bergerak maju.
Namun, mempertahankan daya tarik kunjungan bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kerja keras agar para pengunjung tidak hanya datang sekali. Pembenahan Sumber Daya Manusia pun menjadi fokus utama, dengan diadakannya pelatihan bagi para pengelola untuk memastikan kepuasan pengunjung.
Inovasi Promosi untuk Menarik Pengunjung ke Pantai Tlangoh
Dalam upaya menarik pengunjung, banyak strategi kreatif yang diterapkan. Salah satu yang menarik adalah paket wisata “Cafe on the Bus” yang menawarkan tiga pengalaman berbeda: ziarah, perjalanan pesisir, dan kunjungan ke Pantai Tlangoh.
Strategi ini memberi nilai tambah tersendiri bagi pengunjung. Selain menikmati keindahan alam, mereka dapat merasakan pengalaman budaya yang ada di daerah sekitarnya. Harapannya, hal ini bisa mempertahankan minat wisatawan untuk datang kembali.
Efek dari promosi ini bukan hanya sekadar menarik pengunjung. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, ekonomi lokal juga ikut bergerak maju. Warga yang sebelumnya mengandalkan penghasilan dari luar kini menemukan lapangan kerja di daerah sendiri.
“Sekarang, mereka tidak perlu lagi merantau karena pekerjaan sudah tersedia di sekitar rumah,” ujar Zainudin, menggambarkan perubahan positif ini. Keberadaan UMKM yang terus bertambah menunjang pertumbuhan ekonomi di kampung mereka.
Namun, roda wisata tidak selalu berputar mulus. Pandemi sempat membuat kunjungan menurun drastis. Sekarang, program-program yang sudah ada sebelum pandemi direncanakan untuk diaktifkan kembali dengan semangat baru.
Membangun Pantai Tlangoh secara Berkelanjutan untuk Masa Depan
Warga Pantai Tlangoh berharap adanya pembaruan rutin dalam program wisata yang dijalankan. Setiap tahun diharapkan fasilitas ikonik dapat ditambahkan, sehingga pantai ini tidak sekadar menjadi tempat singgah yang dilupakan.
Sekali lagi, dukungan dari pihak luar sangat diharapkan. Warga sangat berterima kasih terhadap kreator yang terus membina mereka untuk mengembangkan pantai ini secara berkelanjutan. Tanpa bantuan tersebut, upaya mereka jelas akan terhambat.
Kesadaran akan pentingnya keberlangsungan proyek ini pun mengemuka dalam diskusi-diskusi komunitas. Warga bertekad untuk terus menjaga keindahan alam dan mematuhi konsep wisata berkelanjutan agar Pantai Tlangoh menjadi destinasi yang menarik dan bertahan lama.
Melalui kolaborasi dan upaya yang kolektif, diharapkan Pantai Tlangoh dapat berkembang menjadi salah satu ikon pariwisata yang diakui dan dikunjungi banyak orang. Dengan komitmen yang kuat, masa depan pantai ini diharapkan akan semakin cerah.
Dengan langkah yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, Pantai Tlangoh bisa saja menjadi contoh sukses pengelolaan wisata yang mampu memberdayakan masyarakat sambil menjaga kelestarian lingkungan.














