Sebanyak 21 warga dilaporkan hilang akibat insiden longsor yang terjadi di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah pada Kamis malam. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa longsor disebabkan oleh tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama di wilayah tersebut.
Kepala BNPB menambahkan bahwa bencana tanah longsor tersebut menimpa beberapa rumah warga. Tiga desa yang terdampak adalah Dusun Cibeunying, Cibaduyut, dan Tarakan, yang berada dalam jangkauan area longsor ini.
Tim respon cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, berserta tim SAR, telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi warga yang terperangkap. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan warga yang hilang dan memberikan bantuan kepada yang selamat.
Dampak Cuaca Ekstrem di Wilayah Cilacap
Kondisi cuaca yang tidak menentu semakin memperburuk situasi di Cilacap. Curah hujan yang terus menerus menyebabkan tanah menjadi labil dan mudah longsor. Para ahli meteorologi memberikan peringatan bahwa fenomena cuaca ekstrim kemungkinan akan terus berlanjut, meningkatkan risiko terjadinya bencana serupa di wilayah lain.
Penelitian menunjukkan bahwa hutan yang gundul di sekitar daerah tersebut berkontribusi pada semakin parahnya longsor. Sebab, akar-akar pohon yang bertugas menahan tanah tidak lagi ada, sehingga tanah menjadi lebih rentan saat hujan deras.
Pemerintah setempat pun mulai merencanakan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan bencana di masa depan. Upaya perlindungan lingkungan dan reboisasi menjadi salah satu prioritas utama untuk mencegah longsor lebih lanjut.
Tim Evakuasi Menghadapi Tantangan Berat
Saat proses evakuasi berlangsung, tim mengalami berbagai tantangan, terutama terkait kondisi tanah yang masih tidak stabil setelah longsor. Sulitnya akses ke lokasi juga memperlambat proses penyelamatan, namun tim tetap berkomitmen untuk melakukan pencarian sampai seluruh korban ditemukan.
Hingga pagi hari, tim gabungan berhasil mengevakuasi total 23 orang yang selamat dan tiga orang mengalami luka ringan. Namun, dua orang dilaporkan telah meninggal dan 21 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Penggunaan alat berat menjadi sangat penting dalam proses evakuasi ini. Alat berat digunakan untuk menggeser material longsor yang menghalangi akses ke titik pencarian korban, sehingga memungkinkan tim SAR untuk bekerja lebih efektif.
Peringatan dan Imbauan untuk Warga
Pihak BNPB menghimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana. Kesadaran akan risiko longsor harus ditingkatkan, terutama di saat curah hujan tinggi.
Sementara itu, tim SAR di lapangan juga diminta untuk selalu memperhatikan keselamatan diri dalam menjalankan tugas. Mereka diingatkan untuk tidak hanya fokus pada evakuasi korban, tetapi juga memberikan peringatan kepada warga yang masih berada di daerah berisiko.
Pemerintah setempat berencana untuk menggelar sosialisasi mengenai penanganan bencana kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang langkah-langkah yang harus diambil saat menghadapi situasi darurat seperti ini.
















