Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Nusa Tenggara Barat baru-baru ini mengumumkan rencana kenaikan tarif tiket untuk jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. Kenaikan tarif ini akan mulai diberlakukan pada tanggal 3 November 2025 dan ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan pemanduan serta konservasi lingkungan di kawasan tersebut.
Kepala Balai TNGR, Yarman, menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan langkah untuk mendorong pengelolaan yang lebih berkelanjutan. Dia menegaskan bahwa pengunjung yang telah melakukan pemesanan sebelum perubahan tarif ini tetap akan dikenakan tarif yang lama.
Yarman menambahkan bahwa jika seorang pendaki melebihi batas waktu yang ditentukan, maka tarif baru akan berlaku. Ini menunjukkan komitmen untuk menjaga keseimbangan antara pendakian dan pelestarian alam di Gunung Rinjani.
Pentingnya Peningkatan Kualitas Layanan di Taman Nasional
Kenaikan tarif tiket diharapkan dapat membantu meningkatkan fasilitas dan layanan yang tersedia bagi pengunjung. Dalam konteks ini, kualitas layanan yang baik akan memberikan pengalaman yang lebih positif bagi semua pendaki.
Saat ini, kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani sedang dalam proses konservasi dan pemeliharaan yang memerlukan dana untuk pengelolaan yang efektif. Dengan tarif yang baru, diharapkan bisa menciptakan sumber daya yang lebih stabil untuk mendukung kegiatan konservasi.
Selain itu, pengunjung juga diimbau untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam selama perjalanan mereka. Tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya akan sangat membantu.
Kelas dan Tarif Tiket Jalur Pendakian yang Diterapkan
Kenaikan tarif juga diiringi dengan perubahan kelas tiket yang mencakup beberapa jalur pendakian. Penyesuaian tarif ini berdampak langsung pada harga tiket untuk warga negara asing dan lokal pada berbagai hari, baik hari kerja maupun hari libur.
Untuk jalur Sembalun, Senaru, dan Torean, harga tiket untuk wisatawan mancanegara (WNA) adalah Rp200.000 untuk kelas 2 dan Rp250.000 untuk kelas 1. Sementara itu, harga untuk warga negara Indonesia (WNI) bervariasi tergantung pada hari kunjungan.
Di jalur Aikberik, Tetebatu, dan Timbanuh, harga tiket untuk WNA ditentukan sebesar Rp150.000 dan Rp200.000, tergantung kelas. Harga untuk WNI pada jalur ini juga cukup terjangkau, mulai dari Rp5.000 hingga Rp30.000.
Daya Tarik dan Keunikan Jalur Pendakian di Gunung Rinjani
Gunung Rinjani dikenal memiliki enam jalur resmi yang membawa pendaki melalui pemandangan yang spektakuler. Masing-masing jalur menawarkan pengalaman unik, tantangan, dan keindahan alam yang berbeda.
Jalur Senaru dan Sembalun adalah yang paling populer, menawarkan pemandangan langsung puncak Rinjani dan Danau Segara Anak. Keunikan jalur-jalur ini menarik banyak peminat, baik pendaki pemula maupun berpengalaman.
Selain itu, jalur Torean dan Timbanuh juga patut dicoba, karena sering kali kurang ramai, sehingga memberikan pengalaman mendaki yang lebih tenang dan intim dengan alam.
Pelestarian Lingkungan dalam Kegiatan Pendakian
Dalam rangka meningkatkan kesadaran, pengelola TNGR mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan semasa pendakian. Hal ini menjadi agenda utama dalam berbagai kegiatan di Gunung Rinjani.
Salah satu inisiatif yang diharapkan sukses adalah program edukasi bagi para pendaki yang dijadwalkan mulai tahun depan. Dengan ilmu yang baik, diharapkan setiap pendaki dapat menyadari tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.
Yarman juga menekankan bahwa cinta terhadap Gunung Rinjani harus diimbangi dengan tindakan nyata dalam menjaga kebersihan. Keberhasilan usaha pelestarian lingkungan sangat bergantung pada setiap individu yang mengunjungi kawasan tersebut.
















