Polda NTT telah memperkuat pengawasan di dapur umum, khususnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa makanan bergizi gratis yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak, balita, dan ibu hamil.
SPPG SPN Kupang merupakan salah satu inisiatif penting yang dikelola Polda NTT untuk memberikan pelayanan gizi. Dalam upaya ini, pengawasan ketat diterapkan untuk menjamin cara pengolahan dan distribusi makanan sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan.
Menurut Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, upaya pemenuhan kebutuhan gizi sangat penting, terutama dalam mendukung pertumbuhan anak-anak. Pengawasan ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pengolahan hingga pengantaran makanan kepada penerima manfaat.
Pentingnya Pengawasan Terhadap Dapur Umum di NTT
Pengawasan di SPPG SPN Kupang dilakukan setiap hari untuk memastikan makanan yang disajikan berkualitas tinggi. Proses ini melibatkan anggota Biddokkes dan Propam Polda NTT untuk memantau setiap langkah yang dilakukan.
Sebelum makanan dibagikan, dilakukan uji kelayakan oleh ahli gizi untuk memastikan bahwa makanan tersebut aman dan bergizi. Hal ini sangat penting untuk menekan risiko kesehatan yang mungkin dihadapi oleh penerima manfaat.
Henry menyebutkan bahwa pengawasan tersebut juga melibatkan dokter penanggung jawab untuk memastikan semua proses berada dalam kondisi baik. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan para penerima manfaat mendapatkan makanan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga higienis.
Target Penerima Manfaat di SPPG SPN Kupang
SPPG SPN Kupang saat ini melayani sekitar 2.694 penerima manfaat, termasuk lembaga pendidikan dan kelompok masyarakat. Kelompok yang dilayani mencakup PAUD, TK, Posyandu, SMK, SMA, dan SMP.
Dengan begitu banyaknya penerima manfaat, Polda NTT terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang optimal. Proses penyusunan makanan ke dalam kendaraan pengantar juga dipantau dengan seksama untuk memastikan makanan tiba dalam kondisi baik dan tepat waktu.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Rudi Darmoko menekankan bahwa pengawasan ketat dilakukan untuk memastikan bahwa makanan yang didistribusikan memenuhi standar kesehatan dan layak untuk dikonsumsi. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung kebijakan nasional terkait gizi.
Upaya Memerangi Stunting melalui Program Gizi
Program pengawasan makanan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memerangi masalah stunting di kalangan anak-anak. Dengan memberikan makanan bergizi, Polda NTT berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di daerah tersebut.
Irjen Pol. Rudi Darmoko menambahkan bahwa anak-anak yang sehat hari ini adalah generasi yang tangguh di masa depan. Dengan demikian, program ini bukan hanya sekadar pelayanan, tetapi juga merupakan bentuk nyata tanggung jawab Polri dalam membangun bangsa.
Sebagai bagian dari upaya ini, Polda NTT berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi program SPPG. Harapannya, setiap langkah yang diambil dapat menjamin keberhasilan dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Strategi Pelaksanaan dan Kolaborasi yang Diperlukan
Pelaksanaan program SPPG tidak hanya mengandalkan pada satu instansi saja. Kerjasama dengan berbagai pihak, seperti lembaga pendidikan dan organisasi kesehatan, sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
Pengawasan yang ketat dan kolaboratif ini diharapkan bisa menghadirkan inovasi dalam penyediaan makanan bergizi. Keterlibatan semua elemen masyarakat dalam mendukung program ini akan sangat menentukan keberhasilan jangka panjang.
Selain itu, pendidikan mengenai pentingnya gizi yang baik juga perlu disampaikan kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat lebih sadar akan pentingnya asupan gizi yang tepat bagi anak-anak mereka.
















